Jakarta, Virenial News – Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), mengatakan memberi saran untuk tidak melakukan retaliasi atas kebijakan tarif Trump kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Kita tidak ingin melakukan retaliasi (terhadap tarif Trump). Karena kami lihat, Bapak Presiden (Prabowo), gaya dari Presiden Trump dia ingin bilateral. Tidak mau melakukan, agak kurang berkenan multilateral,” kata Luhut di Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/4).
Sebelumnya pada 2 April 2025 lalu, Trump mengumumkan kebijakan tarif resiprokal terhadap 60 negara dimana salah satunya adalah Indonesia.
Luhut juga menyebutkan bahwa nanti Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan memimpin negosiasi atau pembicaraan resmi dengan pemerintahan Trump.
Luhut juga mengungkapkan bahwa negosiasi non-formal juga telah dilakukan dan ia meyakini bahwa hal tersebut dapat memberikan dampak pada besaran tarif untuk Indonesia.
“Kita sedang menghadapi situasi global, ingat kembali bagaimana covid dulu kita selesaikan karena kita semua kompak. Semua kompak dan mendengarkan arahan. Sekarang arahan Presiden (Prabowo) sudah jelas. Saya berharap kita semua tidak ada yang ngarang-ngarang sana-sini, kita harus patuh, taat, dan melakukan itu semua dengan sebaik-baiknya. Karena semua basisnya data, saya ulangi, basisnya data,” kata Luhut.
Luhut meminta semua pihak tidak khawatir atau panik dengan situasi ini. Ia mengingatkan kembali bagaimana pada tahun 1985 di era Presiden Soeharto, kala itu diterbitkan Inpres 1985 untuk merespons kondisi ekonomi.
“Strategi negosiasi dengan Amerika Serikat dan langkah kebijakan menghadapi dampak tarif resiprokal ini juga sudah kami siapkan dan sudah kami koordinasikan dengan Kemenko Perekonomian, juga kementerian-kementerian terkait dan asosiasi,” kata Luhut.
Luhut mengungkapkan bahwa Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan sebuah proposal konkret yang menjawab permasalahan yang disampaikan pihak Amerika Serikat.
“Indonesia telah menyiapkan proposal untuk negosiasi tarif dengan Amerika. Proposal ini adalah proposal konkret yang dapat diimplementasikan dan menjawab keinginan permasalahan yang disampaikan Amerika, terutama dengan United States Trade Representative (USTR),” sambung Luhut.
Dikabarkan pada 17 April 2025 mendatang delegasi Indonesia yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dan DEN dan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengadakan pertemuan dengan beberapa pejabat pemerintah AS.